Abstract

Harga saham pada perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami perkembangan yang berubah-ubah dengan trend dari masing-masing saham. Faktor makroekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat harga saham. Beberapa faktor dari makroekonomi diantaranya adalah inflasi, dan nilai tukar. Sedangkan faktor internal diantaranya adalah earning per share. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah inflasi, nilai tukar rupiah, dan earning per share berpengaruh terhadap harga saham. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria perusahaan sub sektor pertambangan dan data yang digunakan adalah data sekunder dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Investing.com, dan Yahoo Finance. Terdapat 49 perusahaan dari 63 perusahaan yang memiliki laporan tahunan tersedia. Namun jumlah sampel yang akan digunakan dalam peneltian ini adalah 7 perusahaan pertambangan menurut 7 sub industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, pemilihan model regresi data panel, dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian ini yang menunjukkan secara parsial inflasi dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan earning per share berpengaruh terhadap harga saham sebesar 0.0000. Hasil uji simultan bahwa inflasi, nilai tukar rupiah, dan earning per share berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai probabilitas (f-statistic) sebesar 0.000003. Dan hasil uji berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.552825 yang artinya variabel harga saham dapat dijelaskan oleh variabel inflasi, nilai tukar rupiah, earning per share sebesar 55.28%.

Keywords

Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Earning Per Share, dan Harga Saham

Full Text

PDF