Abstract

Masalah lingkungan semakin mendesak untuk dipertimbangkan dalam praktik industri furnitur berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi bagaimana desain mebel yang berorientasi pada prinsip-prinsip kimia lingkungan dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Melalui metodologi Systematic Literature Review (SLR), menggunakan protokol PRISMA, penelitian ini mensintesis wawasan lintas disiplin dari ilmu material, kimia lingkungan, dan inovasi desain untuk mengatasi masalah kritis ini. Temuan utama menunjukkan bahwa penggabungan bahan ramah lingkungan, seperti bambu, kertas daur ulang, dan komposit bio bebas formaldehida, secara signifikan meminimalkan jejak ekologis desain mebel dengan meningkatkan keberlanjutan material dan metrik kinerja. Selain itu, adopsi teknologi penangkapan CO2 dalam desain mebel menghadirkan strategi yang layak untuk mengurangi emisi karbon, sehingga berkontribusi pada upaya global untuk memerangi perubahan iklim. Analisis Penilaian Siklus Hidup (LCA) menekankan perlunya proses produksi yang ramah lingkungan dan adopsi bahan dengan emisi siklus hidup yang lebih rendah, menyoroti peluang untuk mengurangi konsumsi listrik dan bahan kimia dalam fase manufaktur. Studi ini menyumbangkan wawasan berharga tentang keselarasan mebel dengan prinsip-prinsip kimia lingkungan. Melalui pemilihan material yang strategis, integrasi teknologi yang inovatif, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ekonomi sirkular, industri mebel dan desain interior dapat mengalami transformasi yang berkelanjutan. Rekomendasi keterlibatan kolaboratif antara desainer, produsen, dan konsumen untuk mempromosikan pilihan desain yang bertanggung jawab terhadap lingkungan baik di furnitur maupun ruang interior, pada akhirnya menunjukkan peran penting yang dapat dimainkan oleh inovasi desain dalam mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak.

Keywords

Kimia Lingkungan, Kimia, Desain Mebel

Full Text

PDF